Makassar, transindonesianews.com — Kegiatan Pembinaan Komunikasi yang diikuti 200 peserta terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda serta Organisasi Masyarakat dan Mahasiswa. Acara berlangsung di Aula Kodim 1408/Makasar, Senin (22/05/2023). Dalam kegiatan tersebut digelar Sosialisasi Pembinaan Komunikasi (Binkom) dalam bentuk Dialog Interaktif tentang Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial di Prov Kota Makassar.
Menghadirkan para pemateri dari kalangan, Pemerintah (Kesbangpol Kota Makassar) serta nara sumber dari Staf Intelijen Angkatan Darat yang diwakii oleh Waas Intel Kasad Bidang Jemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva, S.IP, M.Han, dengan materi “Pemantapan Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan”.
Brigjen TNI Antoninho mengatakan bahwa masyarakat Makassar sangat luar biasa, antusias dalam mengikuti kegiatan ini serta berpandangan sangat positif, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada para narasumber cukup kritis, akademis, realistis dan membangun serta berwawasan luas, sebagai wujud warga negara Indonesia yang cinta NKRI harga mati. “Makassar adalah kota yang sangat strategis sehingga dapat dijadikan barometer bagi Indonesia di masa mendatang,” sebutnya.
Tanggapan dan testimony dari peserta yang mengikuti acara Program Binkom sangat positif. Ketika para perwakilan peserta diwawancarai oleh wartawan dari media sosial mayoritas mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M atas terselenggaranya kegiatan ini dan sangat bermanfaat dalam membangun semangat bela negara yang hakiki bagi komponen masyarakat agar dapat mencintai NKRI secara utuh.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergitas antar instansi serta membangun kolaborasi secara integrative antara TNI AD dengan seluruh komponen masyarakat dalam menghadapi segala bentuk gangguan stabilitas di Kota Makassar. Semoga kedepan kegiatan ini akan terus berlanjut dan ditingkatkan secara integratif, holistik, massif dan komprehensif dengan pemerintah Kota/Kabupaten dan Polri serta seluruh komponen masyarakat sehingga dapat menjadikan Makassar “IS OUR HOME” dibawah bingkai NKRI,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa program ini bertujuan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bertukar pikiran, berdialog dan berdiskusi dengan harapan dapat tercipta visi dan misi yang sama guna dapat mencegah setiap konflik sosial dimasa mendatang, kegiatan ini dilakukan se-Indonesia dimulai dari NTT, NTB, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kaltim, Sulawesi sampai ke Wilayah Barat Indonesia.
Dalam sesi tanya jawab ditegaskannya bahwa “TNI tidak terlibat dalam politik praktis, dimana dalam Pasal 5 UU No 34 Tahun 2004 dijelaskan bahwa TNI merupakan alat negara dibidang pertahanan negara yang menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara,” tutupnya.(*)